1. GOTTFRIED ACHENWALL (1719-1772)
Gottfried Achenwall |
Gottfried
Achenwall lahir di Elbing, Provinsi Royal Prusia, Polandia pada tanggal 20
Oktober 1719. Ia kuliah di Universitas Leipzig
dan mendapatkan gelar Master pada tahun 1746 pada Fakultas Filsafat Universitas
Leipzig. Pada tahun yang sama, ia pergi ke Marburg untuk bekerja sebagai asisten
profesor bidang sejarah dan hukum internasional. Pada tahun 1748 ia dipanggil
oleh University
of Göttingen untuk
menjadi Profesor Luar Biasa bidang Filsafat. Ia juga dianugerahi gelar yang
sama namun dalam bidang yang berbeda sebagai Profesor Luar Biasa bidang Hukum
juga oleh Universitas yang sama pada tahun 1753. Pada tahun 1765, Achenwall
menjadi court
counsellor dari Kerajaan Inggris dan Pengadilan Pemilihan Hanover.
Ia
menjadi terkenal karena menggunakan istilah “Statistik” untuk pertama kalinya
pada karyanya yang berjudul Staatsverfassung
der heutigen vornehmsten Europäischen Reiche und Völker im Grundrisse
(Konstitusi Politik Negara dan Masyarakat Eropa Saat Ini) pada tahun 1749.
Dalam karyanya ini, “Staatsverfassung
der heutigen vornehmsten Europäischen Reiche und Völker im Grundrisse”,
dia memberikan gambaran tentang konstitusi dari berbagai negara di Eropa dengan
menggambarkan kondisi pertanian, manufaktur dan perdagangannya. Ia
mendapatkan dukungan finansial dari Raja George III dalam melakukan
penelitiannya.
Dalam bukunya tersebut, ia menggunakan istilah “Statistik”
yang menggandung arti suatu deskripsi komprehensif dari sosial, politik, dan
ekonomi suatu negara. Jadi pada waktu itu, statistik adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dalam proses analisis data kenegaraan. Atas jasanya ini, para
ekonom Jerman memberi julukan “Bapak
Statistika”.
2.
SIR JOHN SINCLAIR (1754-1835)
Sir John Sinclair |
Sir
John Sinclair lahir pada 10 Mei 1754 di Thurso Castle, Thurso, Caithness. Sir John merupakan anak tertua dari George
Sinclair dari Ulbster, yang merupakan keluarga Earls of Caithness. Setelah
menyelesaikan kuliahnya di University
of Edinburgh, University of Glasgow, dan Trinity College,
Oxford, dia
diterima di Fakultas Advokat di Skotlandia dan dipanggil ke English bar
(semacam badan pelayanan hukum). Namun ia tidak pernah bekerja dengan
sungguh-sungguh.
Pada
tahun 1780 ia terpilih menjadi ke British House of Commons untuk Konstituen
Caithness dan mewakili beberapa konstituen di Inggris. Karirnya dalam bidang
politik terus menanjak sampai pada tahun 1811. Pada tahun tersebut ia kembali
ke Edinburg
untuk memperbaiki produksi wol di sana.
Tidak hanya itu, ia juga berperan dalam pendirian Dewan Pertanian dan
menjadi presiden yang pertama. Ia pun kemudian mendapat julukan “Agricultural Sir John”.
Minatnya dalam bidang pertanian sangatlah besar. Karyanya
yang paling fenomenal adalah
Statistical Account of Scotland, yang memberikan informasi tentang
pertanian dan industri terkait, catatan tentang sejarah alam, dan statistik
populasi. Bukunya (yang juga dikenal dengan Old
Statistical Account) tersebut terdiri dari 21 volume dan
diterbitkan dalam rentang waktu 1791-1799. Dalam bukunya tersebut ia
memperkenalkan istilah baru, yakni “Statistics”, yang ia dengar ketika
berkunjung ke Jerman. Pada
volume XX, halaman xiii, Sir John Sinclair menulis,
”
Many people were at first surprised at my using the words “statistical” and
“statistics”, as it was supposed that some in our own language might have
expressed the same meaning. But in the course of a very extensive tour through
the northern parts of Europe, which I happened to take in 1786, I found that in
Germany they were engaged in a species of political enquiry to which they had
given the name “statistics,” and though I apply a different meaning to that
word—for by “statistical” is meant in Germany an inquiry for the purposes of
ascertaining the political strength of a country or questions respecting
matters of state—whereas the idea I annex to the term is an inquiry into the
state of a country, for the purpose of ascertaining the quantum of happiness enjoyed
by its inhabitants, and the means of its future improvement; but as I thought
that a new word might attract more public attention, I resolved on adopting it,
and I hope it is now completely naturalised and incorporated with our language.
”
Dari
tulisannya tersebut, Sir John Sinclair mengadopsi kata “Statistics” yang dia
ketahui ketika melakukan perjalanan ke Jerman. Namun terdapat perbedaan antara
keduanya. Di Jerman, istilah itu merujuk kepada suatu metode yang digunakan
dalam hal politik dan kenegaraan, seperti misalnya untuk mengukur kekuatan
politik dan menganalisis data-data kenegaraan. Sir John Sinclair menggunakan
istilah ini (statistics) sebagai suatu metode untuk mengumpulkan data atau
fakta di lapangan yang bersifat numerik. Pada
tahun 1834, Statistical Society of London dibentuk (sekarang Royal Statistical
Society). Ketika itu, ia adalah anggota tertua, yakni berusia 80 tahun.
3. SIR FRANCIS GALTON (1822
– 1911),
Sir Francis Galton |
Sir Francis Galton adalah sepupu Sir Douglas
Galton, sepupu dua kali Charles Darwin, adalah seorang polymath Victoria
Inggris, antropolog, egenetika, penjelajah tropis, geografer, penemu, ahli
meteorologi, ahli proto-genetika, psychometrisian, dan statistikawan. Dia
diberi gelar kebangsawanan pada tahun 1909.
Galton mempunyai produktifitas
intelektual tinggi dan menghasilkan lebih dari 340 makalah dan buku sepanjang
hidupnya. Ia juga menciptakan konsep statistik korelasi dan regresi. Dia adalah
orang yang pertama untuk menerapkan metode statistik untuk mempelajari
perbedaan manusia dalam hal warisan kecerdasan, dan memperkenalkan penggunaan
kuesioner dan survei untuk mengumpulkan data tentang masyarakat, yang
dibutuhkan untuk genelogikal dan biografi serta untuk studi antropometrik nya.
Dia adalah seorang pelopor
dalam eugenika, mempopulerkan istilahnya sendiri “Nature versus Nurture” (alam vs
pemeliharaan). Bukunya, Genius herediter (1869), adalah upaya jenius ilmiah
pertama tentang sains sosial yg mempelajar kejeniusan dan kemegahan. Sebagai
penyidik dari pikiran manusia, ia mendirikan psikometri (ilmu tentang mengukur
kemampuan mental). dan psikologi diferensial. Dia menemukan metode untuk
mengklasifikasikan sidik jari yang terbukti berguna dalam ilmu forensik.
4.
KARL PEARSON (1857 – 1936)
Karl Pearson |
Karl Pearson adalah kontributor utama
perkembangan awal statistika hingga sebagai disiplin ilmu tersendiri. Ia
mendirikan Departemen Statistika Terapan di University College London pada
tahun 1911; yang mana merupakan jurusan statistika pertama kali untuk tingkat
universitas di dunia.Pearson menikah dengan Maria Sharpe pada tahun 1890, dan
membuahkan 3 anak. Puteranya Egon Sharpe Pearson, menjadi penggantinya sebagai
Ketua Departemen Statistika Terapan di University College.
Hasil karya Pearson adalah
semua mencakup dalam hal aplikasi yang luas dalam pengembangan statistik
matematis, yang mencakup bidang biologi, epidemiologi, antropometri,
obat-obatan dan sejarah sosial. Pada tahun 1901, dengan Weldon dan Galton, ia
mendirikan jurnal Biometrika
dimana objeknya adalah mengembangan teori statistik. Dia menjadi editor jurnal
ini sampai kematiannya. Dia juga mendirikan jurnal Annals of Eugenics (sekarang
Annals of Human Genetics) pada tahun
1925. Dia menerbitkan Drapers Company
Research Memoirs sebagian besar untuk memberikan catatan output dari
Departemen Statistik terapan dan tidak dipublikasikan di tempat lain. Buah
pikiran Pearson banyak menopang metode statistik klasik yang umum digunakan
sekarang ini. Contoh kontribusinya adalah:
- Koefisien korelasi
- Metode momen
- Sistem pearson pada kurva kontinu
- Chi-distance
- P-value
- Teori tes hipotesis dan teori statistik keputusan
- Pearson chi-square test
- Principal componen analysis
5.
WILLIAM SEALY GOSSET (1876 – 1937)
William Sealy Gosset |
William Sealy Gosset dikenal sebagai seorang ahli statistik, yang
terkenal dengan nama penanya student dan untuk karyanya berupa distribusi
t-Student. Lahir di Canterbury, Inggris. Dari orang pasangan Agnes Sealy Vidal
dan Kolonel Frederic Gosset, Gosset belajar di Winchester College
sebelum belajar kimia dan matematika di New College,
Oxford. Pada
saat lulus pada tahun 1899, ia bergabung dengan perusahaan pembuatan bir Dublin
Arthur Guinness & Son. Disinilah ia menggunakan ilmu statistiknya di bidang
pembuatan bir dan seleksi varietas di ladang gerst (semacam gandum untuk
membuat bir). Gosset memperoleh ilmunya dengan belajar, trial dan error dan
juga menghabiskan waktunya antara 1906-7 di laboratorium biometrik milik Karl
Pearson. Gosset dan Pearson memiliki hubungan yang baik, Pearson dibantu gosset
dalam hal matematika dalam penulisan papernya. Pearson dibantu dengan 1980 an
paper tetapi tapi ia memiliki apresiasi yang kecil terhadap pentingnya hal itu.
Papernya ini sebagian besar membahas tentang pembuat bir dengan metode sampel
kecil, sementara
biometrician yang biasanya memiliki ratusan pengamatan dan melihat tidak ada
urgensi dalam mengembangkan metode-sampel kecil.
Peneliti lain di Guinness sebelumnya sudah menerbitkan paper yang berisi
rahasia dagang dari Guinness. Untuk mencegah pengungkapan informasi rahasia
lebih lanjut, Guinness melarang karyawannya menerbitkan paper, apapun informasi
yang terkandung didalamnya. Ini berarti bahwa Gosset tidak bisa menerbitkan
karya-karyanya di bawah namanya sendiri. Karena itu ia menggunakan nama samaran
‘student’ untuk publikasinya untuk menghindari deteksi oleh pihak Guinness.
Prestasi yang paling terkenal dari Gosset disebut sebagai distribusi t-student.
6.
SIR RONALD AYLMER FISHER (1890-1962)
Sir Ronald Aylmer Fisher |
Sir
Ronald Aylmer Fisher (17
Februari 1890 – 29 Juli 1962) adalah pakar statistika, pertanian eksperimental,
dan genetika kuantitatif asal Inggris. Ronald Fisher adalah pemberi landasan
bagi banyak aspek dalam statistika modern, khususnya di bidang statistika
inferensi, yang mempelajari teori estimasi dan uji hipotesis. Ia juga dikenal
sebagai orang yang mampu menyatukan dua kutub perdebatan di awal perkembangan
genetika modern: antara kutub genetika kuantitatif dan genetika kualitatif
(genetika Mendel).
Richard
Dawkins, tokoh pendukung neo-Darwinisme dan ateisme, menyebutnya sebagai
“Pengganti Darwin terbesar”, dan ahli sejarah statistika Anders Hald menyebut
“Fisher adalah seorang jenius yang dengan sendirian menciptakan dasar-dasar
ilmu statistika modern”.
Beberapa
sumbangan Fisher pada dunia statistik adalah Prinsip Disain Eksperimen,
maksimum likelihood, sufficiency,
ancilarity,
Diskriminator Linier Fisher, dan Fisher Information. Dalam
artikelnya tahun 1924 “On a distribution
yielding the error functions of several well known statistics”
diperkenalkan chi-square Karl Pearson dan t-student, hasil analisisnya yang
lain adalah distribusi z (yang saat ini sangat dikenal bersama Distribusi F).
Kontribusi ini membuatnya menjadi tokoh utama statistika abad 20.
7. PRASANTA CHANDRA MAHALANOBIS (1893-1972)
Prasanta Chandra Mahalanobis |
Prasanta Chandra Mahalanobis berkontribusi dalam mengembangkan
analisis peubah ganda. Salah satu kontribusinya yang besar adalah jarak
Mahalanobis (D-statistik) yang merupakan ukuran jarak untuk data dengan
variabel banyak yang digunakan dalam analisis klasifikasi. Mahalanobis
juga pendiri jurnal statistik India yang sangat terkenal bernama Sankya.
Pada tahun 1931 Mahalanobis mendirikan Indian Statistical Institute
dengan salah satu divisinya bernama National Sample Survey (NSS) yang
bertugas mengumpulkan data sosioekonomik dan demografi di seluruh India.
Divisi ini membuat Mahalanobis mempunyai peranan penting dalam perencanaan
ekonomi di India dan akhirnya NSS sekarang berfungsi sebagai bagian penting
dari Ministry of Planning.
Pada
tahun 1931 Hotelling memperkenalkan statistik T2 yang merupakan
generalisasi dari statistik t-student untuk menguji hipotesis nilai tengah pada
data peubah-ganda. Distribusi tak nol dari T2 adalah sama
dengan Mahalanobis-Distance yang mempunyai tujuan berbeda ditemukan oleh
Bose dan Roy
pada tahun 1938.
8. RAGNAR FRISCH (1895-1973)
Ragnar Frisch |
Perkembangan statistika di bidang ekonomi yang dikenal
dengan istilah ekonometrika dimulai tahun 1920 dipelopori Ragnar Frisch (3
March 1895 – 31 January 1973) dan Jan Tinbergen. Ekonometrika adalah cabang
dari ilmu ekonomi yang merupakan integrasi antara ekonomi, matematika dan
statistika. Walaupun demikian powerful perkembangan ekonometrika kurang
mendapat sambutan hangat dari ekonom-ekonom besar yang kurang “sreg” dengan
pemodelan termasuk John Maynard Keynes. Keynes memandang skeptis
terhadap buku Tinbergen yang berjudul Statistical Testing for Business Cycle
Theory. Baru di akhir tahun 1940 dan awal 1950 ekonometrika mulai
berkembang lagi yang dipelopori oleh Chernoff, Haavelmo, Koopmans, Rubin dan
Simon yang bekerja pada Cowles Commision for Research in Economics.
Peran
statistika cukup besar dalam ekonometrika terutama dalam hal metode estimasi
parameter model ekonometrika yang pada umumnya terdiri dari beberapa persamaan
yang saling terkait (sistem persamaan simultan dan seemingly unrelated regression).
Untuk mengestimasi parameter sistem persamaan simultan Hendri Theil tahun 1956
menemukan suatu metode 2SLS (two stage least squares). Kemudian
pada tahun 1962 Zellner menemukan suatu metode SUR (Seemingly Unrelated
Regression) untuk mengestimasi parameter model sistem persamaan
regresi. Selanjutnya Theil bersama Zellner menemukan metode 3SLS (three
stage least squares) untuk mengestimasi sistem persamaan simultan yang pada
prinsipnya merupakan integrasi antara metode 2SLS dengan metode SUR.
Model
ekonometrika pada umumnya dibangun berdasarkan data yang bersifat time series,
sehingga memunculkan model distribusi lag maupun autoregressive yang
dikembangkan oleh Nerlove pada tahun 1972. Pada umumnya model-model
tersebut terjadi pelanggaran asumsi klasik (autocorrelation, heteroscedasticity),
sehingga belakangan muncul suatu model yang dikenal dengan ARCH (autoregressive
and conditional heteroscedasticity).
9.
CALYAMPUDI RADHAKRISHNA RAO (1920-sekarang)
Calyampudi Radhakrishnan Rao |
Calyampudi
Radhakrishnan Rao (1920-sekarang) adalah mahasiswa bimbingan dari Fisher.
Rao bekerja di museum antropologi sambil menyelesaikan Ph.D tahun 1948.
Tahun 1946 Rao mengembangkan fungsi diskriminan linear Fisher untuk klasifikasi
dengan banyak grup. Selain itu Rao juga berkontribusi dalam mengembangkan
matematika statistik dengan teorinya yang terkenal pertidaksamaan Rao-Cramer
dan teorema Rao-Blackwell yang dikemukakan secara terpisah oleh Rao pada tahun
1945 dan Blackwell pada tahun 1947. Salah satu buku karangan Rao yang
terkenal adalah Linear Statistical Inference yang telah diterjemahkan ke
dalam 6 bahasa.
10.
GENICHI TAGUCHI (1924-2012)
Genichi Taguchi |
Di
bidang industri peran statistika yang menonjol adalah dalam bidang pengendalian
kualitas dan penerapan rancangan percobaan factorial sebagian (fractional
factorial) yang berusaha meminimumkan jumlah percobaan yang relatif mahal.
Hal ini dapat kita kenal seperti pada metode
Taguchi yang ditemukan oleh Dr. Genichi Taguchi dari Jepang sekitar
tahun 1980 yang disebut juga off line
quality control.
11. BRADLEY EFRON
(1970-sekarang)
Bradley Efron |
Pada pertengahan 1970, Bradley
Efron memperkenalkan metode bootstrap untuk menduga parameter dari sebaran yang tidak
diketahui bentuknya. Bootstraping ini merupakan teknik modifikasi dari Jacknife
yang diperkenalkan oleh Queneiville pada tahun 1948. Berhubung metode ini
pada awalnya tidak membobotkan model peluang, tetapi berbasis pada data,
bootstrap dikenal sebagai data
driven approach. Pada dekade 80-an perkembangan metode non
parametrik mulai sering digunakan seperti pada regresi nonparametrik, estimasi
distribusi dengan kernel, dan neural network.
*Disusun dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar